Gemuk Saat Remaja Berpotensi Impoten Saat Dewasa

Janganlah disangka badan gemuk cuma beresiko untuk orang yang berumur tua.
Nyatanya, lelaki yang gemuk ketika remaja berisiko alami disfungsi ereksi dengan kata lain impotensi waktu dewasa.

Perihal ini menurut hasil studi yang dikerjakan oleh University at Buffalos School of Medicine. Menurut penelitian tersebut, pria yang gemuk di umur 14 sampai 20 th, dapat alami penurunan testosteron sampai 50 %, yang bisa mengakibatkan impotensi serta kemandulan waktu dewasa.

Kami terperanjat waktu mengamati penurunan 50 % testosteron didalam penelitian pada anak lelaki obesitas, dikarenakan mereka tetap muda serta tidak diabetes, kata Paresh Dandona, MD, PhD, profesor SUNY Distinguished di departemen kedokteran, kepala divisi endokrinologi, diabetes serta metabolisme di UB Medical School, layaknya ditulis timesofindia, sabtu ( 20/10/2012 ).

Menurut Dandona, implikasi dari temuannya cukup menghebohkan dikarenakan anak lelaki yang gemuk dapat punya potensi impoten serta infertil ( tidak subur ). Studi ini dikerjakan didalam skala kecil pada 25 pria obesitas serta 25 pria bertubuh ramping, dikontrol pada tingkat umur serta kematangan seksual.

Konsentrasi keseluruhan serta bebas testosteron dan estradiol, hormon estrogen, diukur didalam sampel darah pagi hari puasa. Temuan menunjukkan bahwa dampak dari obesitas amat kuat, apalagi pada yang muda, serta bahwa konsumsi nutrisi serta pola hidup diawali pada saat kanak-kanak mempunyai efek besar di semua seluruh step kehidupan, tuturnya.

Tak hanya konsekuensi reproduksi, ketiadaan atau rendahnya tingkat testosteron akan menambah kecenderungan lemak serta otot perut menyusut, yang mengakibatkan resistensi insulin serta memberikan kontribusi untuk diabetes. Hasil studi ini sudah dipublikasikan dengan online pada clinical endocrinology.  (rwa: http://detik.com)