Mempunyai tubuh yang kurus tidak bikin seseorang mempunyai kandungan kolesterol yang rendah dan berisiko lebih kecil mengidap penyakit pembuluh darah serta jantung ( kardiovaskular ).
Seseorang yang bertubuh kurus, jika mempunyai kisah kandungan kolesterol tinggi didalam keluarga, bisa mempunyai risiko semakin besar alami penyakit jantung. Spesialis penyakit dalam dari Brawijaya Clinic Jakarta dr. Dedy Sudrajat Sp.PD mengungkapkan, kandungan kolesterol didalam darah tak hanya dari konsumsi makanan juga bisa di pengaruhi oleh factor genetika.
Kolesterol juga diproduksi sendiri oleh tubuh didalam organ hati, yakni sejumlah 80 persennya. Jadi kandungan kolesterol tidak dapat diukur dari berat badan. Jika orang kurus, tetapi mempunyai risiko kolesterol dari keturunannya, mungkin kadarnya lebih tinggi dari orang gemuk, ungkap Dedy.
Deddy mengatakan, tingginya kandungan kolesterol butuh diwaspadai dikarenakan jadi di antara factor risiko penyakit jantung koroner ( pjk ) yang disebut penyakit pemicu kematian nomer satu di semua dunia. Disamping itu, kolesterol juga bisa dikorelasikan pada penyakit kardiovaskular lain.
Kolesterol, sesungguhnya diperlukan oleh tubuh dikarenakan mempunyai manfaat mutlak, salah satunya menyusun susunan membran sel, sebagai pelindung kulit dari racun serta kekeringan kulit, prekursor hormon steroid, prekursor asam empedu, serta pembentukan vit. d ( berbarengan cahaya uv ). Tetapi jika jumlahnya tidak cocok maka dapat mengakibatkan gangguan-gangguan kesehatan, kata Dedy.
Beliau juga menyebutkan penurunan kolesterol 10 % saja telah bisa turunkan 50 % efek penyait jantung. Oleh sebab itu, amat mutlak untuk turunkan kandungan kolesterol jika telah melebihi batas normal.
Batas normal kolesterol keseluruhan yaitu dibawah 200 mg/dl, dengan trigiserida kurang dari 150 mg/dl, hdl ( kolesterol baik ) yaitu diatas 60 mg/dl, namun ldl ( kolesterol jahat ) yaitu kurang dari 130 mg/dl. Tes kandungan kolesterol teratur amat dianjurkan oleh Dedy.
Mulai umur 20 th. baiknya melakukan kontro, tetapi jika mempunyai keturunan kolesterol bisa mulai lebih awal, apalagi dari umur kanak-kanak, tuturnya.
Kiat melakukan perbaikan kandungan kolesterol menurut Dedy sesungguhnya gampang. Diantaranya atur pola makan, memperbanyak kegiatan fisik, berhenti merokok, kurangi stres, mengontrol berat badan, merubah pola hidup, serta nutritional genomics. Kiat ini juga bisa diaplikasikan jika kandungan type kolesterol spesifik tidak cocok. Dengan cuma selalu melakukan pola hidup sehat, kandungan kolesterol bisa terus dijaga terus normal. (rwa: http://kompas.com)