Meningkatkan Konsentrasi (Kontrol Diri) dengan berkumur Air Gula

Bila anda sukar berkonsentrasi namun mesti segera merampungkan satu pekerjaan, dongkrak konsentrasi dengan langkah berkumur air gula.

Menurut penelitian, glukosa bisa menambah kontrol diri serta bikin anda lebih konsentrasi. sebuah studi yang dikerjakan di University of Georgia menyebutkan bahwa berkumur dengan air gula bisa menambah kontrol diri.

Studi tersebut melibatkan 51 orang pelajar yang diminta mengiikuti dua type tes pengendalian diri. Tes yang pertama mempunyai tujuan untuk kuras kendali diri, di mana peserta penelitian diminta untuk mencorat-coret halaman buku statistik dengan bebas serta sebanyak mungkin.

Dikarenakan tak ada batasan spesifik, perihal ini bikin peserta mencurahkan semua kekuatan, ekspresi serta emosinya ke atas coretan tersebut. Lantas, peserta diminta lakukan tes stroop, yakni tes untuk tahu seberapa besar kekuatan seseorang saat mengenali warna saat warna tersebut di sajikan didalam wujud kata.

Contohnya, sesuatu kata bertuliskan biru nampak di layar, namun kata tersebut berwarna merah. Peserta mesti menebak warna catatan, tidaklah kalimat yang tertuliskan pada layar tersebut. dengan tes ini, peneliti bisa tahu seberapa jauh peserta bisa mengendalikan diri serta berkonsentrasi saat melihat warna serta bukan hanya membaca kata-katanya.

1/2 dari peserta penelitian diminta berkumur dengan minuman manis yang terbuat dari gula alami sebelum saat lakukan tes stroop. Siswa yang berkumur dengan air gula ternyata lebih cepat saat menanggapi warna dari pada kata.

Glukosa bisa mendongkrak daya dengan cepat, hingga otak lebih gampang berkonsentrasi kembali sesudah lakukan satu kekacauan yang mengakibatkan kerusakan kontrol diri layaknya mencoret-coret kertas, kata Leonard Martin, seorang profesor psikologi yang memimpin studi tersebut.

Tampaknya glukosa merangsang sensor karbohidrat simpel pada lidah yang bisa kirim tanda semangat ke otak. Tanda ini lantas menolong otak memberi tahu tubuh untuk lebih mengontrol diri serta konsentrasi. Hasil penelitian ini lantas dipublikasikan di dalam jurnal Psychological Science. (rwa:http://detik.com)