Dr. Helen Stokes Lampard dari Royal College of General Practitioners menyebutkan, ada sebanyak keadaan medis dan obat-obatan yang bisa menyulut kemarahan seseorang. Tersebut disini 8 perihal yang kerap dilaporkan berkenaan tingkat kemarahan diantara pasien :
- Hipertiroidisme. Hipertiroidisme terjadi lantaran kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid sangat berlebihan. Keadaan ini umumnya beberapa dialami beberapa wanita. Menurut Dr. Neil Gittoes, seorang pakar endokrinologi di University Hospitals Birmingham and BMI The Priory Hospital, Birmingham, hormon tiroid merubah sistem metabolisme anda. Perihal ini akan menambah kegelisahan, gugup, dan sukar berkonsentrasi. Saat tiroid sangat aktif, ini bisa menjadi alasan mengapa anda gampang berteriak pada anak-anak anda, suami, atau orang lain.
- Obat kolesterol. Statin yang diresepkan jadi obat kolesterol tinggi menyebabkan dampak samping yang mengakibatkan seseorang gampang kehilangan kesabaran. Di dalam sesuatu studi yang dikerjakan beberapa peneliti dari kampus California, statin akan bikin serotonin lebih rendah, yang mengakibatkan peningkatan depresi dan kematian.
- Diabetes. Seorang penderita diabetes yang kekurangan gula darah akan meningkat kemarahannya. Tidak seimbangan kandungan gula pada tubuh bisa menyebabkan tidak seimbangan serotonin di dalam otak. Mengakibatkan, sesorang jadi lebih agresif, kebingungan, marah berlebihan dan apa lagi serangan panik.
- Depresi. Menurut Paulus Blenkiron, seorang psikiater di Bootham Park Hospital, York, disebabkan depresi seseorang bisa merasa amat marah, gelisah dan mengakibatkan perasaan tidak bernilai, malu atau jadi bersalah.
- Autisme. Masalah perubahan ini dapat merubah perkembangan otak dengan normal dan keterampilan sosial dan komunikasi. Beberapa perihal yang merangsang sensorik bisa meningkatkan kemarahan penderita autisme.
- Alzheimer. Penyakit ini adalah wujud demesia atau kepikunan yang merubah manfaat otak terhitung tingkah laku emosional dan kepribadian seseorang. Perihal ini bisa menyebabkan ledakan kemarahan.
- Obat tidur. Obat-obat tidur layaknya benzodiazepin bekerja memperlambat beragam manfaat otak. Dengan pengurangan manfaat, fungsi-fungsi, obat tidur ini dapat menambah kemarahan seseorang.
- Sindrom pra menstruasi. Sindrom pra menstruasi (pms) pada wanita terjadi lantaran tidak seimbangnya hormon layaknya estrogen dan progesteron. Wanita jadi lebih gampang marah tanpa alasan yang jelas. Menurut American College of Obstetrics and Gynecology, mood wanita dapat beralih sepanjang dua minggu paling akhir siklus menstruasi atau dua minggu sebelum saat menstruasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar